PELATIHAN dan PENINGKATAN KOMPETENSI PETUGAS PUSKESWAN MANGGARAI BARAT

Rabu, 29 Oktober 2025 Dinas Peternakan Provinsi Nusa Tenggara Timur Gelar Pelatihan dan Peningkatan Kompetensi Petugas Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Medik dan Paramedik Di manggarai Barat Tanggal 29 – 31 Oktober 2025. Kegiatan di Hotel Larensia Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat. Diikuti oleh 60 Petugas Puskeswan dari 12 Pusat Kesehatan Hewan atau Puskeswan yang tersebar di 12 kecamatan, Kabupaten Manggarai Barat.
Salah satu materi yang dibawakan oleh Drh Hendrina Kabid PSP Dinas Peternakan NTT berisi tentang Pedoman Pelayanan Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan), Petunjuk Teknis Pengumpulan Data Peternakan Dan Kawasan Peternakan Dan Informasi Geospasial Tematik (Igt).

Materi ini menyampaikan tentang bagaimana lembaga PUSKEWAN menjadi organisasi terkecil atau ujung tombak dalam melaporkan Pelayanan di Puskeswan sekarang ini tidak lagi berjalan secara manual dan tradisional tetapi sudah harus berubah ke pelaporan berbasis database, elektronik, dan online. Melalui sistem digital seperti iSIKHNAS, IDENTIK PKH, DATA FUNGSI DAN IGT ( Informasi Geospasial Tematik ). Untuk menjadi pemahaman bersama bahwa aplikasi ini merupakan informasi dari daerah ke pusat tentang peternakan dan kesehatan hewan yang terintegrasi dari daerah sampai pusat. Namun kendalanya hanya admin yang dapat mengakses data tersebut. Kendala tersebut maka Dinas Peternakan melakukan inovasi Aplikasi PUSKESWAN SATU DATA dimana semua aplikasi menyatu terintegasi menjadi satu dalam satu website data informasi yang lengkap dan bisa diakses oleh semua petugas di tingkat kecamatan, kabupaten dan provinsi. Hasil laporan puskeswan di tingkat kecamatan tentang populasi, penyakit, data fungsi peternakan dan IGT tentang lokasi usaha peternakan, unit usaha pengolahan produk asal hewan, puskeswan, pasar hewan dan puskeswan dapat dilihat semuanya di PUSKESWAN SATU DATA. Pelaporan yang dilaporkan secara real time, akurat, dan terintegrasi membuat data kesehatan hewan lebih mudah dipantau, membantu deteksi dini penyakit, serta mempercepat perencanaan evaluasi dan pengambilan keputusan di tingkat Kabupaten maupun Provinsi.