Kupang, 16 Januari 2025 – Pengelolaan limbah peternakan masih menjadi tantangan besar bagi peternak di seluruh Indonesia. Tak terkecuali di Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang dikenal sebagai salah satu “Gudang Ternak Nasional,” limbah peternakan yang melimpah memberikan potensi besar untuk menerapkan inovasi daur ulang limbah menjadi pupuk organik yang ramah lingkungan dan bernilai tinggi.
Salah satu metode inovatif yang kini semakin populer dan dapat diaplikasikan di wilayah NTT adalah penggunaan teknologi Biodigester. Pemahaman ilmiah mengenai produksi biogas dari limbah organik mulai berkembang pada abad ke-18, yang dipelopori oleh Alessandro Volta pada tahun 1776. Teknologi ini memanfaatkan proses fermentasi anaerob untuk mengubah kotoran ternak menjadi biogas dan slurry (campuran antara padatan dan cairan). Biogas yang dihasilkan dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif, sedangkan slurry diolah lebih lanjut menjadi pupuk organik cair dan padat.
Biodigester telah terbukti mampu mengurangi emisi gas rumah kaca sekaligus menghasilkan produk sampingan yang bermanfaat. Dengan teknologi ini, kotoran ternak yang sebelumnya menjadi sumber polusi dapat diubah menjadi energi
terbarukan berupa biogas dan pupuk organik berkualitas tinggi. Biogas yang dihasilkan dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak, penerangan, dan bahkan pembangkit listrik, serta mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Inovasi lain yang diterapkan adalah metode kompos fermentasi cepat menggunakan mikroorganisme local (seperti Bakteri Asam Laktat). Metode ini mampu mempercepat proses dekomposisi limbah organik menjadi kompos dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan metode konvensional. Kompos yang dihasilkan kaya akan nutrisi dan sangat baik untuk meningkatkan kesuburan tanah.
Pendekatan inovatif ini tidak hanya mengurangi dampak lingkungan dari limbah
peternakan tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi peternak. Pupuk organik yang dihasilkan dapat digunakan untuk kebutuhan sendiri ataupun dijual ke pasar, sehingga memberikan tambahan pendapatan bagi peternak. Diharapkan Masyarakat yang dapat mengakses berita ini, bersama dengan pemerintah dapat menjadi agent of change yang dapat menyebarkan dan terus mendorong peternak untuk terus berinovasi dan menerapkan teknologi ramah lingkungan sehingga dikemudian hari dapat memberikan manfaat ganda berkelanjutan, baik bagi kelestarian lingkungan maupun peningkatan kesejahteraan ekonomi (HumasDisnakNTT)